Tuesday, September 8, 2020

MEMBAHAS POTENSI BISNIS DARI USAHA SUSU KEDELAI

MEMBAHAS POTENSI BISNIS DARI USAHA SUSU KEDELAI MEMBAHAS POTENSI BISNIS DARI USAHA SUSU KEDELAI

Susu kedelai dikenal sebagai salah satu alternatif susu yang memiliki kekayaan nutrisi yang tidak kalah dengan nutrisi dalam susu sapi.

Meski demikian susu kedelai dianggap lebih aman untuk dikonsumsi oleh segala usia dan kalangan karena rendah lemak dan tidak mengandung kolesterol sebagaimana susu sapi. Dan itu pula sebabnya usaha susu kedelai juga bisa menjanjikan hasil yang cukup menarik untuk kita kulik bersama.

Untuk membahas lebih jauh mengenai bagaimana potensi dari usaha susu kedelai, kami akan mencoba mengangkat kisah salah satu pelaku usaha susu kedelai sukses yang menjalankan usaha skala menengahnya di kota Gombong Kebumen.


Adalah Abid Udin, seorang pria paruh baya dengan dua orang anak yang memilih menekuni produksi susu kedelai sebagai sumber penghasilan keluarganya. Abid demikian pria ini biasa dipanggil sudah menjalankan usahanya selama 3 tahun dan diakuinya bisnis ini selalu memberinya hasil yang memuaskan.

Di awal usaha, pria ini memulai usaha susu kedelainya dengan hanya bermodal uang 2 juta saja. Dana ini dialokasikan Abid untuk membeli kotak kontainer, panci besar dan blender. Dengan berbekal ilmu membuat susu kedelai yang didapatnya dari orangtuanya dulu, pria ini memulai usaha susu kedelainya.

Saat awal usaha pria ini hanya memproduksi sekitar 3 liter susu kedelai atau sekitar 35 bungkus susu kedelai yang dijualnya dengan harga Rp 1000. Jumlah ini datang dari kedelai berkualitas tinggi sebanyak ½ kilogram. Untuk menjual susunya diawal usaha, Abid hanya menjualnya secara berkeliling dengan menggunakan motor miliknya. Kontainer khusus dipasangkan pada motor untuk membantunya membawa bungkusan susu kedelai tadi berkeliling.




Abid sempat kesulitan menjual susu kedelainya, tetapi pria ini pantang menyerah. Meski diakui di awal usaha susu buatannya kerap tersisa, tetapi Abid malah terus mencari ide supaya bisa menjual lebih banyak. Abid mulai menjual susu buatannya di depan sekolah-sekolah, di depan kantor instansi dan ke daerah perumahan.

Tidak berhenti sampai di sana, Abid mencoba menawarkan kerjasama dengan beberapa TK untuk mensuplai susu kedelai untuk snack siswa di sekolah. Beberapa TK di kota Gombong memang menyediakan snack untuk anak-anak untuk menghindari anak-anak jajan sembarangan.

Salah satu langkah strategis Abid adalah ketika beliau meminta tolong salah seorang rekannya untuk membuatkannya liflet yang menyebarkan manfaat susu kedelai bagi kesehatan. Tak sulit mendapatkan informasi ini, karena Anda bisa dengan mudah menemukan informasi ini di berbagai blog di dunia maya. Cukup dengan menghimpun informasi yang tersedia, menatanya dan mencetak dalam jumlah banyak.

Kemudian Abid menyebarkan liflet ini ke beberapa lokasi mulai dari sekolah, pertokoan sampai instansi serta perkantoran. Tak lupa Abid juga menambahkan nomor telepon miliknya pada liflet untuk pemesanan susu.

Langkah pemasaran strategis ini rupanya menghasilkan penjualan yang memuaskan. Dari hanya menjual sekitar 30 sampai 40 bungkus susu tiap hari, kini Abid bisa menjual sampai 350 bungkus susu tiap harinya atau sama dengan produksi susu dengan 4 – 5 kilogram kedelai.

Peningkatan penjualan ini juga berasal dari upaya lain Abid untuk memulai mengembangkan usahanya. Bila sebelumnya Abid hanya berjualan sendiri, kini Abid juga mencabangkan usahanya dengan 3 tenaga penjual susu keliling.

Ide ini berawal dari keterbatasan Abid yang harus terkonsentrasi pada proses produksi sehingga sulit baginya untuk kembali berjualan keliling, padahal beberapa konsumen lamanya masih tetap ingin bisa menikmati susu kedelai buatannya.

Akhirnya Abid merekruit 3 orang karyawan penjual keliling untuk berjualan keliling sebagaimana cara lamanya ketika awal usaha. Bagaimanapun bagi Abid harus diakui pelanggan lamanya juga merupakan aset yang harus tetap dipertahankan dan mendapat kepuasan. Di sini ketiga tenaga kerjanya ini membantunya mensuplai susu kedelai ke pemesan di pagi hari dan kembali berjualan keliling setelahnya.

Selain itu, Abid juga merekruit 2 orang asisten untuk membantunya menjalankan proses produksi di kediamannya yang kini sudah disulap sebagian menjadi ruang produksi susu kedelai.

Tidak hanya itu, demi melancarkan usaha susu kedelai miliknya, Abid juga membeli mesin khusus pembuat susu kedelai yang menurutnya mampu menghasilkan susu kedelai dengn lebih berkualitas dan lebih praktis serta cepat dibandingkan dengan metode lama menggunakan blender.

Saat ini Abid mengaku bisa menghasilkan omset sekitar 300 sampai 400 ribu perhari atau sama dengan 9 jutaan tiap bulan. Dari usahanya ini, Abid bisa mengeruk hasil margin tak kurang dari 35%. Diakui Abid hasilnya memang belum maksimal, karena Abid masih berharap ke depannya dapat meningkatkan penjualan susu kedelai ini.

Untuk itu dalam waktu dekat Abid akan menjajal untuk menjual susunya secara resmi dengan mendaftarkan merek dagang susu kedelai miliknya ini. Selain itu, Abid juga berencana mengembangkan usaha susu kedelai sukses miliknya ini dengan memproduksi susu dalam kemasan yang lebih besar berbentuk botol untuk memenuhi permintaan kebutuhan rumah tangga.
reff : www.newhealthadvisor.com)